Assalamualaikum Wr, Wb...

Silahkan kunjungi blog saya,, dan tinggalkan pesan dan komentar maupun saran saudara... okey...

Laman

Selasa, 25 Mei 2010

Sukses Bermuamalat dengan kedua orang tua..

Tips menjadi anak yang sholeh

Kita juga wajib mendahulukan berbakti kpd orang tua dari pada peruntukan wajib kifayah dan sunnah. Mengenai hal diatas para ulama telah beristimbat dari kisah Juraij yg hidup jauh sebelum masa Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam yg diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
“Arti : Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu katanya, “Seorang yg bernama Juraij sedang mengerjakan ibadah di sebuah sauma (tempat ibadah). Lalu ibu datang memanggilnya, “Humaid berkata, “Abu Rafi’ pernah menerangkan kpdku mengenai bagaimana Abu Hurairah meniru gaya ibu Juraij ketika memanggil anaknya, sebagaimana beliau mendptkan dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu dgn meletakkan tangan di bagian kepala antara dahi dan telinga serta mengangkat kepalanya, “Hai Juraij ! Aku ibumu, jawablah panggilanku’. Ketika itu perempuan tersebut mendpti anak sedang shalat. Dengan keraguan Juraij berkata kpd diri sendiri, ‘Ya Allah, ibuku atau shalatku’. Tetapi Juraij telah memilih untuk meneruskan shalatnya. Tidak berapa lama selepas itu, perempuan itu pergi untuk yg kedua kalinya. Beliau memanggil, ‘Hai Juraij ! Aku ibumu, jawablah panggilanku’. Juraij berta lagi kpd diri sendiri, ‘Ya Allah, ibuku atau shalatku’. Tetapi beliau masih lagi memilih untuk meneruskan shalatnya. Oleh krn terlalu kecewa akhir perempuan itu berkata, ‘Ya Allah, sesungguh Juraij ialah anakku. Aku sudah memanggil berulang kali, namun ternyata ia enggan menjawabnya. Ya Allah, janganlah Engkau matikan ia sebelum ia mendpt fitnah yg disebabkan oleh perempuan pelacur’. Pada suatu hari seorang pengembala kambing sedang berteduh di dekat tempat ibadah Juraij yg letak jauh terpencil dari orang ramai. Tiba-tiba datang seorang perempuan dari sebuah dusun yg juga sedang berteduh di tempat tersebut. Kemudian kedua melakukan peruntukan zina, sehingga melahirkan seorang anak. Ketika dita oleh orang ramai, ‘Anak dari siapakah ini ?’. Perempuan itu menjawab. ‘Anak dari penghuni tempat ibadah ini’. Lalu orang ramai berduyun-duyun datang kpd Juraij. Mereka membawa besi perajang. Mereka berteriak memanggil Juraij, yg pada waktu itu sedang shalat. Maka sudah tentu Juraij tdk melayani panggilan mereka, akhir mereka merobohkan bangunan tempat ibadahnya. Tatkala melihat keadaan itu, Juraij keluar menemui mereka. Mereka berkata kpd Juraij. ‘Tanyalah anak ini’. Juraij tersenyum, kemudian mengusap kepala anak tersebut dan bertanya. ‘Siapakah bapakmu?’. Anak itu tiba-tiba menjawab, ‘Bapakku ialah seorang pengembala kambing’. Setelah mendengar jawaban jujur dari anak tersebut, mereka kelihatan menyesal, lalu berkata. ‘Kami akan mendirikan tempat ibadahmu yg kami robohkan ini dgn emas dan perak’. Juraij berkata, ‘Tidak perlu, biarkan ia menjadi debu seperti asalnya’. Kemudian Juraij meninggalkannya”. [Hadits Riwayat Bukhari -Fathul Baari 6/476, dan Muslim 2550 (8)].
Kisah di atas diceritakan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sedang menjelaskan tentang tiga orang yg dpt berbicara sewaktu kecil, yg pertama ialah Isa bin Maryam yg berbicara ketika masih bayi, kedua Ashabul Ukhdud yg tercantum dalam surat Al-Buruj dan ketiga ialah kisah Juraij ini.
Pada hadits ini Juraij melihat wajah pelacur krn do’a ibu setelah Juraij tdk memenuhi panggilan dgn sebab tetap mengerjakan shalat sunnah. Para ulama beristimbat dgn hadits ini bahwa shalat sunnah hrs dibatalkan untuk memenuhi panggilan ibu.
Hak Allah Subhanahu wa Ta'ala yang harus dipenuhi oleh hamba-hambaNya adalah
mentauhidkanNya, beribadah kepadaNya dan meninggalkan segala bentuk keyakinan,
perkataan dan perbuatan syirik. Dari Mua'dz bin Jabal Radhiyallahu 'anhu.
"Aku pernah dibonceng Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diatas seekor keledai, lalu beliau
bersabda kepadaku, "Hai Mua'dz, tahukah kamu apa hak Allah yang wajib dipenuhi oleh
para hambaNya dan apa hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah?" Aku menjawab,
"Allah dan RasulNya yang lebih mengetahui". Beliaupun bersabda , "Hak Allah yang wajib
dipenuhi oleh para hambanya ialah supaya mereka beribadah kepadaNya saja dan tidak
berbuat syirik sedikitpun kepadaNya, sedangkan hak para hamba yang pasti dipenuhi Allah
adalah bahwa Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak berbuat syirik sedikitpun
kepadaNya"
Dari kisah di atas dpt diambil pelajaran bahwa taat kpd kedua orang tua harus didahulukan dari ibadah sunnah, lebih ditekankan lagi apabila orang tua kita menyuruh kita untuk melakukan ibadah yg bersifat sunnah atau wajib kifayah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar